Meirina Khabiroh Ismawati dan ceritanya

Ini adalah sebuah cerita dari seorang pejuang kanker darah putih yang tidak lain adalah sahabat saya sendiri namanya Meirina Khabiroh Ismawati. Dia lahir di madiun  20 mei 1995 dan wafat bekasi 22 februari 2015, dia lama tinggal di solo bersama budhenya sedangkan kedua orang tuanya tinggal di bekasi merin berjuang setelah didiagnosa oleh dokter sekitar 1 tahun, tapi tak ada yang pernah tau sejak kapan penyakit itu ada ditubuhnya. Jenis leukimianya adalah AML jenis yang sangat langka dan untuk penyembuhannya memerlukan biaya yang sangat luar biasa. Selama kurang lebih satu tahun kami sebagai teman  dan sahabat tidak bisa memberikan bantuan apa-apa selain semangat dan motivasi setiap hari agar beliau tidak menyerah dan selalu optimis bahwa semuanya akan kembali seperti semula. Awalnya penyakit ini di diagnosa sebagai tipus, kemudian demam berdarah dan ternyata adalah kanker darah. Tiada yang menyaka bahwa seorang merin yang ceria, pintar, lucu cerewet ternyata mengidap penyakit tersebut. Dia adalah seorang pendaki hebat, dan kuat gunung yang pertama kali ia daki adalah merbabu, namun juga tak ada yang menyangka ternyata pendakian terakhirnya juga dimerbabu dan yang terakhir itu bersama saya. Hingga pada suatu hari dia mengirimkan catatan kecilnya tentang apa yang dia rasakan kepada saya berikut adalah isinya:
LEUKIMIA terdengar asing di telingaku.. tapi sejak 2 bulan lalu aku di vonis menderita penyakit ini yang lebih tepat nya leukemia akut tipe AML. Leukemia jenis ini termasuk leukemia yang cukup berbahaya dan memerlukan penanganan khusus dibanding dengan leukemia jenis lain.Leukimia jenis ini memengaruhi seluruh jaringan darah baik hemoglobin , leukosit maupun trombosit. Sejak di vonis AML hampir setiap minggu aku memerlukan tranfusi darah setidaknya 12 kantong darah yang terdiri dari Hemoglobin dan trombosit.
Aku tag boleh terlalu banyak gerak dan terluka karna trombosit yang rendah membuat darah sukar beku dan perdarahan sana sini.Semakin hari aku mempelajari penyakitku, semakin aku mengetahui persen hidup penderita ini cukup sedikit. Tidak adanya obat dan perkembangan kanker yang cepat salah satu alasan kenapa penyakit ini memakan banyak korban.AML termasuk leukemia langka yang jarang d temukan. Hanya 24% yang mampu bertahan selama 5 tahun setelah d vonis penyakit ini.Penanganan pertama yang dapat dilakukan yaitu dengan menjalankan kemoterapi.Kemoterapi AML memerlukan ruangan khusus yang steril tanpa ada seorangpun yang dapat masuk termasuk dokter.Seluruh sel darah maupun sel hidup lainnya di tubuh akan di matikan sehingga tubuh rentan terkena penyakit.Di Indonesia hanya ada 1 rumah sakit yang dapat mengemoterapiku yaitu rumah sakit khusus kanker Dharmais. Aku di suruh membayar 200-300 jt untuk menjalankan kemoterapi ini.. Uang segitu sudah menggunakan keringanan biaya dari pemerintah menggunakan kartu BPJS. Aku tau orang tua ku tak mungkin dapat membayar kemoterapiku dengan penghasilan mereka yang pas pasan.
Darah dan jarum suntik sudah menjadi teman dalam kesharianku. Setidaknya sekali dalam sehari aku di ambil darah untuk pemeriksaan meskipun terkadang bisa sampai 2-3x.Karna kanker menyerang darah sehingga tubuhku seluruhnya terasa sakit. Tulang yang berfungsi memproduksi darah terasa linu dan pegal.
Teman teman baik semasa sekolah maupun saat kuliah terus memberikan dukungan yang terkadang membuatku menangis karnanya.Melalui aplikasi bbm mereka bergantian memberiku semangat baik dalam bentuk tulisan, voice note, maupun gambar.Bagiku mereka malaikat kecilnya Allah yang di kirim buat Aku. Aku yakin di balik semua kesedihan yang aku rasakan Allah punya kebahagiaan yg justru berlebih untukku.
Saat aku membutuhkan semangat yang luar biasa dari sekelilingku , justu pria yang telah menemaniku selama 3,5 th ini meninggalkan ku demi wanita lain.Lebih tepatnya bukan meninggalkan , tetapi berselingkuh.Ku coba bicara baik baik dengannya untuk tidak menghubungiku lagi karna hal itu cukup membuatku down dan bertambah pikiran.Tapi dia terus menghubungiku yang artinya aku terus terluka karna disisi lain dia tetap mempertahankan hubungannya dengan wanita tersebut.Aku berusaha untuk tetap tabah dan tidak memikirkan masalah ini karna aku perlu focus demi kesembuhanku.
Seminggu yang lalu saat aku di jadwalkan tranfusi ,aku sudah tag kuat menopang tubuhku sendiri. Pukul 4 pagi aku menuju RSCM,bersama ibuku aku harus menuju laborat untuk test darah demi kepentingan pemeriksaan. Ibu ku terus mendekap menopang tubuhku. Setiap jalan 5 langkah aku meminta duduk karna pusing dikepala yang tak bisa d tahan.Aku menangis di dekapan ibuku merintih kesakitan.Ibuku berusaha menggendongku meski aku tau ibuku tak mampu..Aku di dudukkan ibuku d sebuah selasar dan ibuku berlarian kesana kemari mencoba mencari peminjaman kursi roda.setelah beberapa menit ibuku kembali membawa kursi roda untuk membawaku ke laborat. Dari hasil lab diketahui HB dan trombosit sangat rendah. Akhirnya aku mendapatkan tranfusi di IGD dan di masukkan ke dalam rawat inap.Padahal banyak pasien lain yang menginginkan rawat inap tetapi tak ada tempat.
Beberapa waktu setelah masuk ruang rawat inap dokter syaraf memeriksa mata ku.Ternyata ada perdarahan di kedua mataku.Dokter meminta untuk segera scan otak karena takut ada perdarahan di otak.Tetapi Allah masih sayang aku sehingga yang ditakutkan tak terjadi.Karena antibody ku yang sudah rusak sehingga batuk biasa pun membuat paruparuku infeksi.kurang lebih 2 minggu aku d rawat dan sekarang leukimiaku masuk stadium 4.
Sekarang gag kurang dari 5x badanku ngedrop.Panas tinggi ,tak bisa makan , muntah,mual,batuk yang tak henti henti,dan badan terasa sakit . Mereka yg didekatku hnya bisa memberi support  karna akan lebih sakit jika d pegang.Jika sudah tag kuat aku pun menangis sehingga mereka yang baru pertama melihatku seperti itu ikut menangis.
Serasa kematian ada di depan mata. Mungkinkah aku masih bisa melihat mereka yang menyayangiku bulan depan ?

Komentar

  1. Innalilahi wainnailaihi rojiun. turut berduka cita Lik...aku baru tahu.. semoga amal ibadah beliau di terima disiNya an diberikan surga terbaik.

    BalasHapus
  2. Innalilahi wainnailaihi rojiun. tak ku sangka kamu pergi secepat ini de, semoga amal ibadahmu di tempatkan di sisi Allah. tak ku sangka itu pertemuan kita yg pertama dan terakhir, maaf masih banyak yg belum bisa ku tepati dulu, semoga Allah swt memberimu tempat yang baik. aminn....

    BalasHapus
  3. Terimakasih semuanya...semoga beliau mendapat tempat terindah disisi-Nya

    BalasHapus

Posting Komentar