LAPORAN EKOLOGI ANALISIS VEGETASI METODE KUADRAN


ACARA 3

ANALISIS VEGETASI METODE KUADRAN

I.       PENDAHUALUAN
Metode kuadran atau point-centered quartered method dapat diterapkan untuk mengunkap struktur kuantitatif hutan berdasarkan jenis penyususun dan indeks nilai pentingnya. Perbedaan dengan metode ini tidak menggunakan kuadrat. Metode ini dikategorikan sebagai metode tanpa plot atau antar titik pengamaatan metode jarak. Secara garis besar pengolahan data sama dengan metode kuadrat. Hasil metode ini sangat ditentukan oleh ketelitian penaksiran kerapatan semua jenis. Selain itu asumsi bahwa pola spasial semua individu acak perlu dipegang untuk mendapatkan hasil yang valid.
II.    TUJUAN
Acara praktikum ini bertujuan unutk mengukur struktur kuantitatif hutan berdasarkan jenis penyususn dan nilai indeks pentingnya.
III. BAHAN DAN ALAT
Bahan acara praktikum acara ini dalah tumbuhan jenis pohon berdiameter ≥10cm (keliling ≥31,4cm) sedangkan alat yang digunakan meliputi kompas, tali, meteran kecil, alat tulis dan kertas unutk mencatat data.
IV. PELAKSANAAN
1.      Transek dibuat menembus hutan sedemikian rupa sehingga semua bagian wilayah dapat terwakili. Dalam tiap garis transek dibuat titi-titik pengamatan dalam jarak antar titik sama. Jarak antar titik ditentukan dengan mempertimbangkan jarak antar pohon (berdiameter ≥10 cm ) di lapangan .Pola penempatan dan jumlah titik yang dijelaskan pada saat praktikum.
2.      Pada tiap titik pengamatan dibuat 4 kuadran. Selanjutnya ,dalam tiap kuadran ditentukan pohon terdekat. Jenis,keliling (dalam cm) dan jarak (dalam m) antar tik pengamatan denagn titik terdekat dicatat.
3.      Datanya ditulis dalam tabel seperti tabel 4.



Tabel 4.Data dalam analisis metode kuadran
No. titik
Kuadran
Jenis
Jarak
Keliling
Jumlah spesiaes kumulatif
1.
I
II
III
IV




2.






4.      Untuk mendapatkan Indeks Nilai penting Tiap jenis digunakan rumus-rumus sebagai berikut:
a.       Densitas_semua_jenis =
b.      Densitas_relatif_jenis_A  x 100
c.       Densitas_jenis_A  x Densitas semua jenis
d.      Dominasi_jenis_A = Dominasi_jenis_A x lbds_rata-rata_jenis_A
e.       Dominasi-relatif-jenis-A  =  x 100
f.       Frekuensi_Jenis_A =
g.      Frekuensi_relatif_jenis_A  x 100
h.      INP_jenis_A = Densitas_relatif_jenis_A + Dominasi relatif jenis A + Frekuensi relatif jenis A
Hasilnya disajikan seperti tabel 5.
Tabel 5 Susunan hasi analisis vegetasi metode kuadran
Jenis
Kerapatan
Kerapatan Relatif
Dominasi
Dominasi Relatif
Frekuensi
Frekuensi Relatif
INP
A







B
Dst.









V.    DASAR TEORI
Analisis komunitas tumbuhan merupakan suatu cara mempelajari susunan atau komposisi jenis dan bentuk atau struktur vegetasi. Dalam ekologi hutan, satuan vegetasi yang dipelajari atau diselidiki berupa komunitas tumbuhan yang merupakan asosiasi konkret dari semua spesies tetumbuhan yang menempati suatu habitat. Oleh karena itu, tujuan yang ingin dicapai dalam analisis komunitas adalah untuk mengetahui komposisi spesies dan struktur komunitas pada suatu wilayah yang dipelajari (Tjitrosoepomo, 2002)
Untuk mempelajari komposisi vegetasi perlu dilakukan pembuatan petak-petak pengmatan yang sifatnya permanen atau sementara. Menurut Soerianegara (1974) petak-petak tersebut dapat berupa petak tunggal, petak ganda ataupun berbentuk jalur atau dengan metode tanpa petak. Pada komunitas dianalisis dengan metode ordinasi yang menurut Dumbois dan Ellenberg (1974) pengambilan sample plot dapat dilakukan dengan random, sistematik atau secara subyektif atau faktor gradien lingkungan tertentu (Jumin, 1992).
Metode kuadran adalah salah satu metode yang tidak menggunakan petak contoh (plotless) metode ini sangat baik untuk menduga komunitas yang berbentuk pohon dan tiang, contohnya vegetasi hutan. Apabila diameter tersebut lebih besar atau sama dengan 20 cm maka disebut pohon, dan jika diameter tersebut antara 10-20 cm maka disebut pole (tihang), dan jika tinggi pohon 2,5 m sampai diameter 10 cm disebut saling atau belta (pancang) dan mulai anakan sampai pohon setinggi 2,5 meter disebut seedling (anakan/semai) (Syafei, 1990).
Cara ini terdiri dari suatu seri titik-titik yang telah ditentukan di lapang, dengan letak bisa tersebar secara random atau merupakan garis lurus (berupa deretan titik-titik). Umumnya dilakukan dengan susunan titik-titik berdasarkan garis lurus yang searah dengan mata angin (arah kompas).Titik pusat kuadran adalah titik yang membatasi garis transek setiap jarak 10 m (Polunin, 1990).
Metode kuadran mudah dan lebih cepat digunakan untuk mengetahui komposisi, dominasi pohon dan menaksir volumenya. Metode ini sering sekali disebut juga dengan plot less method karena tidak membutuhkan plot dengan ukuran tertentu, area cuplikan hanya berupa titik. Metode ini cocok digunakan pada individu yang hidup tersebar sehingga untuk melakukan analisa dengan melakukan perhitungan satu persatu akan membutuhkan waktu yang sangat lama, biasanya metode ini digunakan untuk vegetasi berbentuk hutan atau vegetasi kompleks lainnya. Beberapa sifat yang terdapat pada individu tumbuhan dalam membentuk populasinya, dimana sifat-sifatnya bila dianalisa akan menolong dalam menentukan struktur komunitas (Jumin, 1992).




Daftar pustaka:
Jumin, Hasan Basri. 1992. Ekologi Tanaman. Rajawali Press: Jakarta
Syafei, Eden Surasana. 1990.  Pengantar Ekologi Tumbuhan.  ITB: Bandung.
Polunin, N. 1990. Ilmu Lingkungan dan Ekologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Tjitrosoepomo, G. 2002. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press





pengen bantu, yang lagi mau bikin laporan untuk rimbawan


Komentar